Ahmad Dofiri Jadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Kamtibmas dan Reformasi Polri
Penunjukan Ahmad Dofiri Sebagai Penasihat Khusus Presiden
Linstasperistiwanusantara.com – Pemerintah resmi menunjuk Ahmad Dofiri jadi Penasihat Khusus Presiden bidang kamtibmas dan reformasi Polri. Keputusan ini langsung menuai sorotan publik, mengingat posisi strategis tersebut punya peran besar dalam mendampingi Presiden terkait isu keamanan dan reformasi kepolisian.
Ahmad Dofiri sendiri bukan nama asing di dunia kepolisian. Sebelum penunjukan ini, ia pernah menduduki berbagai posisi penting di Polri, termasuk sebagai Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Reputasinya sebagai sosok yang berpengalaman dalam menangani isu keamanan membuat langkah Presiden menunjuknya dianggap tepat.
Penunjukan ini juga dibaca sebagai sinyal politik bahwa pemerintah serius memperkuat agenda reformasi kepolisian sekaligus menjaga stabilitas keamanan nasional, terutama di tengah situasi sosial politik yang dinamis.
Rekam Jejak Panjang Ahmad Dofiri di Dunia Kepolisian
Lahir di Indramayu pada 1967, Ahmad Dofiri meniti karier panjang di kepolisian dengan berbagai jabatan strategis. Ia pernah menjabat sebagai Kapolda DIY, Kapolda Jabar, hingga Asisten Operasi Kapolri. Dari pengalaman itu, ia dikenal sebagai figur yang paham betul dinamika keamanan di lapangan sekaligus tata kelola internal Polri.
Di luar jabatan struktural, Ahmad Dofiri juga dikenal punya kemampuan akademis mumpuni. Ia menyelesaikan pendidikan di PTIK dan melanjutkan studi di berbagai program pengembangan kepemimpinan. Kombinasi antara pengalaman lapangan dan keilmuan membuatnya dipercaya mengisi posisi penting di lingkaran Presiden.
Pengalamannya menghadapi isu krusial seperti konflik sosial, penegakan hukum, hingga penanganan bencana juga jadi modal besar dalam menjalankan tugas barunya. Publik menaruh harapan agar ia bisa membantu Presiden memberi arah jelas bagi agenda reformasi Polri yang sudah lama ditunggu.

Peran Strategis di Bidang Kamtibmas dan Reformasi Polri
Sebagai Penasihat Khusus Presiden bidang kamtibmas dan reformasi Polri, Ahmad Dofiri punya ruang gerak luas. Ia diharapkan bisa memberikan masukan kebijakan terkait penguatan keamanan masyarakat sekaligus memastikan agenda reformasi di tubuh Polri berjalan konsisten.
Ada beberapa hal strategis yang kemungkinan besar jadi fokus perhatiannya, antara lain:
-
Penguatan sistem keamanan publik agar respons aparat lebih cepat dan tepat.
-
Transparansi internal Polri yang selama ini sering jadi sorotan masyarakat.
-
Peningkatan profesionalitas aparat agar lebih adaptif dengan perkembangan zaman.
-
Mendorong reformasi kelembagaan untuk mengurangi potensi penyalahgunaan wewenang.
Peran ini memang tak bersifat eksekutif langsung seperti menteri atau kapolri, tapi lebih pada memberikan masukan strategis yang bisa jadi dasar keputusan Presiden.
Tanggapan Publik dan Pengamat Politik
Penunjukan Ahmad Dofiri menimbulkan reaksi beragam. Sebagian pengamat menilai langkah ini sebagai bentuk keseriusan Presiden untuk mempercepat reformasi Polri yang sudah lama diwacanakan. Dengan pengalaman Dofiri, harapannya jalannya lebih realistis dan aplikatif.
Namun, ada juga kritik yang muncul, terutama terkait efektivitas posisi penasihat khusus. Beberapa pihak mempertanyakan sejauh mana rekomendasi penasihat bisa benar-benar diimplementasikan dalam kebijakan nyata. Meski begitu, mayoritas kalangan tetap melihat penunjukan Dofiri sebagai keputusan positif.
Di media sosial, nama Ahmad Dofiri langsung jadi trending, terutama karena publik penasaran dengan peran barunya. Banyak warganet berharap ia bisa mendorong perubahan nyata, terutama soal transparansi Polri dan hubungan kepolisian dengan masyarakat.
Tantangan Berat Menanti Ahmad Dofiri
Jabatan sebagai penasihat khusus bukan tanpa beban. Ada sejumlah tantangan berat yang menanti Ahmad Dofiri di masa mendatang. Pertama, ia harus mampu merumuskan rekomendasi yang relevan dengan kondisi riil masyarakat. Kedua, ia harus bisa mendorong implementasi reformasi Polri di tengah resistensi internal.
Selain itu, isu-isu seperti penegakan hukum yang berkeadilan, profesionalisme aparat, serta perlindungan hak asasi manusia akan selalu jadi sorotan. Di sinilah peran Dofiri benar-benar diuji, apakah ia mampu membawa masukan yang solutif atau hanya sebatas simbol politik.
Bagi Presiden, kehadiran Dofiri bisa menjadi penyeimbang dalam mengelola isu keamanan. Tapi bagi masyarakat, hasil kerjanya akan lebih dilihat dari seberapa jauh Polri bisa berubah menjadi institusi yang lebih humanis, transparan, dan profesional.
Penutup: Harapan pada Peran Baru Ahmad Dofiri
Kesimpulan
Dengan Ahmad Dofiri jadi Penasihat Khusus Presiden bidang kamtibmas dan reformasi Polri, pemerintah mengirim pesan bahwa agenda perbaikan kepolisian bukan sekadar wacana. Pengalaman panjang Dofiri di kepolisian dan posisinya di lingkaran Presiden diharapkan bisa membawa angin segar bagi reformasi Polri.
Tantangan tentu tidak ringan, tapi publik menaruh harapan besar bahwa langkah ini bisa jadi awal dari transformasi nyata. Tinggal menunggu apakah rekomendasi dan masukan yang ia berikan benar-benar diikuti oleh eksekutif dan institusi kepolisian. Jika iya, kepercayaan masyarakat pada Polri bisa kembali meningkat, dan stabilitas kamtibmas akan lebih terjaga.