Anti-Drone Action, Polri Pastikan MotoGP Mandalika Aman dari Ancaman Udara

Polri Pastikan Keamanan MotoGP Mandalika dengan Anti-Drone Action

lintasperistiwanusantara.com – Menjelang gelaran MotoGP Mandalika 2025, Polri memastikan pengamanan di kawasan sirkuit berlangsung maksimal, termasuk dari potensi ancaman udara. Langkah strategis ini diberi nama “Anti-Drone Action”, di mana jajaran kepolisian menyiagakan unit khusus untuk mendeteksi dan menonaktifkan drone ilegal di area sekitar lintasan.

Langkah ini bukan tanpa alasan. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, keberadaan drone tanpa izin sering kali mengganggu keamanan, bahkan berpotensi mengancam keselamatan pembalap dan penonton. Oleh karena itu, Polri menyiapkan sistem pertahanan udara taktis yang mampu melacak dan menindak drone liar secara real time.

Kabid Humas Polda NTB, Kombes Artanto, menjelaskan bahwa pengamanan udara ini menjadi bagian penting dalam operasi besar jelang MotoGP Mandalika. “Kami tidak mau ambil risiko sekecil apa pun. Semua jalur—baik darat, laut, maupun udara—kami awasi penuh,” tegasnya.

Sistem Anti-Drone Dikerahkan untuk Lindungi Jalur Udara Mandalika

Sistem anti-drone yang diterapkan Polri di Mandalika melibatkan teknologi deteksi radar jarak menengah yang mampu menangkap sinyal elektromagnetik dari drone hingga radius 5 kilometer. Jika ditemukan aktivitas mencurigakan, tim khusus dari Brimob dan Densus 88 akan bergerak cepat untuk mengamankan lokasi.

Polri bekerja sama dengan TNI AU dan pihak keamanan sirkuit dalam sistem terpadu yang mereka sebut sebagai “Mandalika Air Safety Network”. Teknologi ini memungkinkan setiap drone yang terdeteksi untuk langsung diidentifikasi, baik dari ID penerbangan maupun sinyal GPS-nya.

Selain sistem elektronik, Polri juga menyiapkan patroli udara menggunakan helikopter pengintai dan pos keamanan berlapis di sekitar perbukitan Mandalika yang menjadi area strategis untuk observasi. Tujuannya jelas: memastikan tidak ada gangguan udara sekecil apa pun selama event berlangsung.

Menurut data internal Polri, sepanjang tahun 2023–2024, lebih dari 40 kasus penerbangan drone ilegal di sekitar lokasi event besar berhasil diamankan. Sebagian besar di antaranya terkait dengan upaya konten ilegal atau pengambilan gambar tanpa izin resmi penyelenggara.

Antisipasi Gangguan Digital dan Cybersecurity MotoGP Mandalika

Selain ancaman fisik dari drone, Polri juga mewaspadai gangguan digital atau siber yang bisa menargetkan sistem keamanan sirkuit. Cyber Crime Unit Bareskrim Polri menempatkan tim pemantau untuk mengawasi potensi serangan dari jaringan lokal maupun luar negeri.

Sistem keamanan digital yang dipakai di Mandalika telah diperkuat dengan enkripsi tingkat tinggi untuk memastikan jaringan komunikasi aparat dan panitia tetap aman. Polri bahkan menggandeng BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) guna menutup celah keamanan yang mungkin dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab.

Tak hanya itu, posko keamanan terpadu juga dilengkapi dengan Command Center Canggih yang memonitor situasi lapangan lewat 300 titik CCTV dengan resolusi tinggi. Semua ini terhubung langsung ke pusat kontrol Polri dan panitia MotoGP.

Kolaborasi Polri, TNI, dan Pemerintah Daerah Jaga Stabilitas Mandalika

Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal, menegaskan bahwa keberhasilan pengamanan MotoGP tidak bisa dicapai hanya oleh satu pihak. “Kita kerja bareng TNI, pemerintah daerah, dan penyelenggara. MotoGP Mandalika ini bukan sekadar ajang balap, tapi kebanggaan nasional,” ujarnya.

Menurutnya, MotoGP 2025 menjadi momen strategis untuk memperkuat citra Indonesia di mata dunia sebagai negara dengan infrastruktur event internasional yang mumpuni. Karena itu, Polri menyiapkan lebih dari 2.000 personel gabungan, termasuk pasukan khusus anti-teror dan unit K9 untuk mendeteksi bahan berbahaya.

Pemerintah Provinsi NTB juga mendukung penuh langkah Polri. Selain menyediakan infrastruktur logistik, Pemprov memastikan seluruh area wisata pendukung seperti Kuta Mandalika, Pantai Seger, dan kawasan KEK disterilkan dari potensi gangguan keamanan.

Dampak Positif MotoGP Mandalika bagi Ekonomi Lokal

Gelaran MotoGP Mandalika 2025 diprediksi akan kembali mendongkrak ekonomi NTB secara signifikan. Berdasarkan data Kemenparekraf, edisi tahun lalu mencatatkan perputaran ekonomi lebih dari Rp 4 triliun dalam waktu kurang dari seminggu.

Hotel, homestay, dan sektor UMKM dipastikan kembali panen order. Bahkan, warga sekitar Mandalika mulai bersiap membuka jasa transportasi lokal, penginapan rumahan, dan kuliner khas Lombok untuk menyambut ribuan pengunjung.

Dengan pengamanan super ketat dan sistem anti-drone yang solid, Mandalika diharapkan menjadi contoh sukses bagaimana event internasional bisa berlangsung aman tanpa insiden.

MotoGP Mandalika Aman, Polri Tunjukkan Profesionalisme Maksimal

Melihat langkah-langkah yang diambil, tak bisa disangkal bahwa Polri benar-benar menyiapkan MotoGP Mandalika dengan serius. Dari pengamanan darat, laut, hingga udara—semuanya dikawal dengan sistem modern yang terintegrasi.

Mandalika Siap Jadi Tuan Rumah Aman dan Berkelas Dunia

Dengan dukungan teknologi anti-drone action, sinergi TNI-Polri, dan keterlibatan masyarakat lokal, MotoGP Mandalika 2025 siap menjadi ajang internasional paling aman dan tertib di Asia Tenggara.

Keamanan bukan cuma formalitas, tapi investasi kepercayaan dunia terhadap Indonesia. Dan di Mandalika, Polri sudah membuktikan hal itu.