Gempa M 5,3 Guncang Pidie Jaya Aceh, BMKG: Berpusat di Darat
lintasperistiwanusantara.com – Warga Pidie Jaya, Aceh, diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,3 pada Selasa pagi (28/10). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa tersebut berpusat di darat dan tidak berpotensi tsunami. Meski begitu, getaran terasa kuat di sejumlah wilayah dan membuat warga panik keluar rumah.
Menurut data BMKG, gempa terjadi pada pukul 08.47 WIB dengan lokasi episenter berada di darat sekitar 24 kilometer barat daya Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Kedalaman gempa terdeteksi 10 kilometer — kategori dangkal — sehingga getaran terasa cukup kuat di permukaan.
“Gempa tidak berpotensi tsunami, namun getarannya dirasakan cukup luas di wilayah Aceh dan sekitarnya,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangannya.

Kronologi Kejadian dan Respons Cepat BMKG
BMKG mencatat aktivitas seismik ini berasal dari sesar aktif yang melintasi wilayah Aceh bagian utara. Gempa dangkal di darat seperti ini biasanya terjadi akibat aktivitas sesar geser lokal, bukan pergerakan subduksi lempeng besar di dasar laut.
Tak lama setelah guncangan dirasakan, BMKG langsung mengeluarkan laporan resmi dan peringatan agar masyarakat tetap tenang namun waspada terhadap kemungkinan gempa susulan. Data sementara menunjukkan tidak ada laporan kerusakan besar, namun beberapa warga mengaku perabot rumah bergoyang cukup keras selama beberapa detik.
Daryono menegaskan bahwa BMKG terus memantau perkembangan aktivitas gempa di wilayah Aceh. Ia juga meminta masyarakat agar tidak termakan isu menyesatkan soal potensi tsunami atau gempa susulan besar. “Informasi resmi hanya dari BMKG. Jangan percaya pada kabar di luar sumber resmi,” tegasnya.
Dampak Gempa di Pidie Jaya dan Sekitarnya
Guncangan M 5,3 terasa cukup kuat di Pidie Jaya, Pidie, dan sebagian wilayah Aceh Besar. Sejumlah warga di Meureudu dan Bireuen juga melaporkan merasakan getaran sedang. Beberapa orang sempat keluar rumah untuk menyelamatkan diri, terutama di kawasan padat penduduk.
Menurut laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh, belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan berat. Namun, tim gabungan masih melakukan pendataan di beberapa desa yang berdekatan dengan titik episenter.
“Tim masih di lapangan melakukan pemantauan dampak gempa. Hingga kini situasi terkendali,” ujar Kepala BPBD Pidie Jaya, M. Fadhil, dalam konferensi pers lokal.
Masyarakat diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan aparat. Beberapa sekolah sempat menghentikan kegiatan belajar sementara waktu sebagai langkah antisipasi.
Kondisi Geologis Aceh dan Potensi Kegempaan
Provinsi Aceh dikenal sebagai salah satu wilayah paling aktif secara tektonik di Indonesia. Selain karena posisinya di jalur subduksi pertemuan lempeng Indo-Australia dan Eurasia, Aceh juga dilalui oleh beberapa sesar aktif darat seperti Sesar Seulimeum, Sesar Aceh, dan Sesar Pidie Jaya.
BMKG menjelaskan bahwa gempa kali ini diperkirakan dipicu oleh aktivitas sesar lokal yang memotong daratan Pidie Jaya. Pola sesar ini memiliki potensi menyebabkan gempa berkekuatan sedang hingga besar, tergantung pada tekanan energi yang dilepaskan.
Aceh memiliki sejarah panjang terkait gempa besar. Salah satu yang paling dikenang adalah gempa megathrust 2004 di barat Sumatera yang memicu tsunami dahsyat dan menewaskan lebih dari 200 ribu orang. Meski gempa kali ini tidak berpotensi tsunami, kewaspadaan tetap penting karena wilayah tersebut berada di zona rawan.
Analisis BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami, Tapi Waspada Susulan
BMKG menegaskan bahwa gempa Pidie Jaya dengan magnitudo 5,3 ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami, karena pusatnya berada di darat dan tidak menyebabkan deformasi dasar laut. Meski begitu, potensi gempa susulan tetap ada, meski umumnya berkekuatan lebih kecil.
BMKG mengimbau masyarakat untuk:
-
Tetap berada di tempat aman dan menjauh dari bangunan yang berisiko runtuh.
-
Tidak berkerumun di lokasi yang padat pascagempa.
-
Mengikuti update resmi BMKG melalui kanal digital atau media nasional.
Daryono juga menegaskan bahwa sistem peringatan dini tsunami BMKG terus aktif dan dapat mendeteksi perubahan permukaan laut secara real-time. “Jika ada potensi tsunami, sistem akan langsung mengirimkan peringatan otomatis dalam hitungan menit,” ujarnya.
Suasana di Lapangan: Warga Panik, Aktivitas Kembali Normal
Beberapa saksi mata di Pidie Jaya melaporkan getaran gempa berlangsung sekitar 5–7 detik. “Awalnya pelan, tapi makin kuat. Kami langsung keluar rumah,” ujar Fauzi, warga Meureudu.
Setelah guncangan berhenti, warga berkumpul di jalan sambil menunggu informasi resmi dari BMKG dan aparat setempat. Listrik sempat padam di beberapa titik selama beberapa menit, namun segera pulih. Hingga siang hari, aktivitas masyarakat berangsur normal.
Pedagang pasar, guru, hingga pegawai pemerintahan sudah kembali bekerja. Namun banyak yang tetap waspada jika terjadi gempa susulan. Pemerintah daerah juga menginstruksikan sekolah untuk melakukan simulasi evakuasi sebagai bentuk edukasi bencana.
Pemerintah Daerah Siaga dan Koordinasi Cepat
Bupati Pidie Jaya langsung menggelar rapat koordinasi dengan BPBD, TNI, dan Polri untuk memastikan kesiapan penanganan bencana jika terjadi gempa susulan. “Kami pastikan jalur evakuasi terbuka dan posko siaga sudah disiapkan,” katanya.
Di sisi lain, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga memantau situasi melalui Pusdalops. Hingga sore, BNPB memastikan tidak ada laporan kerusakan besar, namun tetap menyiagakan personel di Banda Aceh dan sekitarnya.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meminta masyarakat untuk tidak panik. “Gempa di darat seperti ini sering terjadi di Aceh, tapi yang penting adalah kesiapsiagaan,” ujarnya.
Tips Aman Saat Terjadi Gempa Menurut BMKG
Untuk menghindari kepanikan, BMKG membagikan panduan singkat jika terjadi gempa bumi:
-
Jangan panik. Segera lindungi kepala dan leher dengan benda empuk seperti bantal atau tas.
-
Jika di dalam bangunan, berlindung di bawah meja yang kuat.
-
Jika di luar ruangan, jauhi tiang listrik, pohon besar, dan bangunan tinggi.
-
Hindari penggunaan lift selama gempa.
-
Setelah gempa berhenti, segera keluar bangunan dengan tertib.
Panduan ini penting diingat karena sebagian besar korban gempa biasanya terjadi akibat runtuhan bangunan, bukan guncangan langsung.
Waspada, Tapi Tetap Tenang
H3: Kesimpulan dan Imbauan BMKG
Gempa M 5,3 di Pidie Jaya Aceh memang cukup mengejutkan warga, tapi situasi saat ini telah terkendali. BMKG memastikan episenter berada di darat, tidak berpotensi tsunami, dan aktivitas seismik masih dalam batas wajar.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, memantau informasi resmi, serta meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana serupa. Aceh adalah wilayah dengan aktivitas tektonik tinggi, sehingga kesiapsiagaan harus jadi budaya, bukan hanya reaksi saat gempa terjadi.